– Artikel berikut ini bakal membahas mengenai niat shalat eklips matahari. Mayoritas ulama berpendapat bahwa norma menjalankan shalat gerhana, baik eklips mentari maupun eklips bulan, adalah sunah muakkad.
Shalat eklips adalah salah satu ibadah nan dilakukan umat Islam untuk memperingati kejadian eklips mentari maupun eklips bulan. Penjelasan ini sebagaimana keterangan oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ Syarah al Muhadzab, Jilid 6, laman 106 bahwa norma melaksanakan shalat eklips adalah sunnah. Ini merupakan ijma’ dari ustadz empat ajaran [Maliki, Syafi’i, Abu Hanifah, dan Hanbali].
Imam Nawawi berkata;
وَصَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ بِالْاِجْمَاعِ لَكِنْ قَالَ مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيَفَةَ يُصَلِّى لِخُسُوفِ الْقَمَرِ فُرَادَى وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ كَسَائِرِ النَّوَافِلِ
“Menurut kesepakatan para ustadz (ijma`) norma shalat eklips mentari dan eklips bulan adalah sunah mu’akkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat eklips bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya,”
Dalil tentang kesunnahan melaksanakan shalat eklips sebagaimana termaktub dalam hadits nan riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Nabi bersabada;
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya; Sesungguhnya mentari dan bulan tidak mengalami eklips lantaran kematian alias kehidupan seseorang, tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah Ta’ala. Maka andaikan Anda memandang keduanya, maka berdirilah dan laksanakanlah shalat.
- Advertisement -
Sebelum melaksanakan sholat eklips mentari seyogianya terlebih dulu membaca niat. Pasalnya, niat adalah salah satu rukun dalam melaksanakan shalat, tanpa itu shalat tidak bakal sah. Nah ini niatnya jika bertindak sebagai Imam.
أُصَلِّي سُنَّةّ كسُوْفِ الشمس رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّه تعالى
Usholli sunnata kusufis syamsi rak’ataini imaman lillahi ta’ala
Artinya; Saya niat shalat sunnah eklips mentari dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai pemimpin lantaran Allah Ta’ala.
Adapun ketika bertindak sebagai makmum, berikut niatnya;
أُصَلِّي سُنَّةّ كسُوْفِ الشمس رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْماً لِلّه تعالى
Usholli sunnata kusufis syamsi rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala